Arsip Blog

Sabtu, 13 Juli 2024

SMPN 9 Samarinda Gelar Aksi Pungut Sampah di Pantai

Balikpapan - Para guru dari SMP Negeri 9 Samarinda membersihkan sampah di Pantai Manggar Balikpapan. Kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa, 9 Juli 2024. Sampah yang didominasi plastik dan styrofoam ini terbawa arus dan mengakibatkan kawasan pantai menjadi kotor. Para guru ini disebar disepanjang pantai untuk menyisir sampah yang berserakan di Bibir Pantai, sehingga kelestarian alam  di kawasan pantai ini tetap terjaga. Meski di guyur hujan, tak menyurutkan para guru untuk memungut sampah dan membersihkan pinggir pantai.







Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Samarinda Ibu Reni Mulyati mengungkapkan "aksi bersih-bersih yang dilakukan para guru untuk menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, terlebih sampah yang ada di Pantai Manggar ini harus bersih". Banyaknya sampah yang berserakan di pantai ini sangat mengganggu dan tidak nyaman mata untuk memandang.

Kegiatan Aksi Pungut Sampah ini diharapkan dapat memantik kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai. Selain itu, kegiatan ini diharapkan juga dapat mengedukasi masyarakat soal bagaimana menerapkan pengelolaan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari dimulai, mulai diri sendiri dan di lingkungan sekitar terdekat.





Bagaimanapun, penghasil dan pembuang sampah terbanyak di bumi adalah manusia. Bahkan, perjalanan umat manusia di bumi diyakini telah tiba di era Antroposen, yaitu suatu zaman yang bermula ketika aktivitas manusia mulai memiliki pengaruh global terhadap ekosistem bumi.

Saat ini populasi manusia sudah lebih dari delapan miliar orang. Tentu, dengan populasi sebanyak itu kita telah mengubah wajah planet ini: sebut saja beberapa efek buruknya seperti menggunungnya limbah dan sampah, rusaknya ekosistem, hingga berkurangnya keanekaragaman hayati di bumi.





Kita tentu harus segera bertindak guna menyelamatkan tempat tinggal kita ini. Untungnya, masalah ini telah memantik masyarakat dan komunitas yang memiliki kepedulian pada lingkungan tempat mereka tinggal. Berbekal nyala semangat dan peranti terbatas, saat ini semakin beragam komunitas yang berupaya membebaskan lingkungan mereka dari sampah. Mari, lindungi bumi dengan tidak membuang sampah sembarangan. (Lyn-Humas)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar