Sekolah Adiwiyata adalah program pemerintah yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia melalui melalui Peraturan Menteri LHK no 52 tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah. Sedangkan makna dari ADIWIYATA itu sendiri adalah upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk cita-cita pembangunan berkelanjutan. Secara singkatnya sekolah Adiwiyata merupakan nama program pendidikan lingkungan hidup.
SMP Negeri 9 Samarinda pun ikut serta mendukung program pemerintah tersebut dengan mendaftar menjadi calon sekolah Adiwiyata dengan menggadakan sosialisasi di lingkungan sekolah.
Sosialisasi sekolah Adiwiyata dilakukan oleh dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda di SMP Negeri 9 Samarinda berlangsung pada pelaksanaan Upacara Bendera hari Senin, 7 Nopember 2022 di lapangan upacara. Pembina upacara pada hari ini sekaligus memberikan sambutan, dari perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda dalam hal ini diwakili oleh Ibu Adila Rahmi Zahara, SH selaku Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan juga di dampingi oleh Ibu Milawati, S.Si selaku Staf Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan Ibu Tri Ayi Wulandari, ST selaku Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup.
Salah satu paparan sambutan yang disampaikan oleh perwakilan dari DLH Kota Samarinda yaitu Ibu Dila panggilan akrab beliau, "Sekolah Adiwiyata yaitu adalah sekolah yang melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan, dimana ada penghargaan atau apresiasi kepada para sekolah yang memenuhi syarat menjadi sekolah Adiwiyata," paparnya.
Sambutan beliau dapat dilihat melalu link video YouTube berikut ini : https://youtu.be/QT8JLd_8XMQ
SMP Negeri 9 Samarinda merupakan calon salah satu sekolah Adiwiyata di Samarinda Tingkat Sekolah Menengah Pertama. Sebagai calon sekolah Adiwiyata, SMP Negeri 9 masih perlu banyak belajar dari sekolah lain yang sudah menjadi sekolah Adiwiyata.
Dalam sambutan Ibu Dilla selaku perwakilan dari DLH Kota Samarinda menjelaskan bahwa, ketika sekolah di tunjuk menjadi sekolah Adiwiyata, maka para siswa-siswi harus disiplin antara lain, yaitu :
✍️ Jangan membuang sampah sembarangan.
✍️ Membawa Thumbler atau botol minum dan juga kotak makan (Lunch box).
✍️ Mengurangi sampah, khususnya sampah plastik, misalkan jajan dikantin, tidak membeli makanan/minuman berbungkus bahan plastik.
✍️ Menyediakan galon isi ulang air minum di sekolah atau tiap sudut ruang kelas.
"Sebisanya mungkin meminimalisir atau mengurangi sampah disekolah, khususnya sampah plastik seperti minuman es dari plastik es, botol plastik atau sedotan. Selain itu juga sekolah harus terlihat bersih, rapi, indah, hijau dan asri", ungkapnya.
Maka sebuah langkah yang tepat jika membuat program sekolah berbasis lingkungan, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula. Lingkungan yang bersih dan sehat tentunya menjadi dambaan institusi pendidikan kapanpun dan di manapun. Program adiwiyata bertujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, maka sangat tepat sekali jika menerapkan Konsep 3 R dalam Lingkungan. Konsep 3 R , Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Kembali), Recycle (Mendaur Ulang). Berikut ini penjelasan singkat tentang 3 R yaitu :
📌 Recycle
Recyle atau mendaur ulang sampah adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada prinsipnya, kegiatan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.
📌 Reuse
Reuse atau menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kertas yang umumya didapat dari hasil kita berbelanja.
📌Reduce
Reduce atau pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang pemakaian produk.
Dengan menerapkan konsep 3 R tersebut tentu dapat ikut serta dalam melestarikan dan memelihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar. Sekolah berbudaya lingkungan inilah yang perlu mendapat perhatian kita semua. Alasaannya sederhana “Bumi kita semakin rusak” lingkungan tempat kita berada sudah tidak lagi memberikan rasa aman. Siapakah yang merusak bumi ini? Jangan sepenuhnya menyalahkan orang lain, dan menunggu seseorang bertindak, kita pun sekarang wajib terlibat di dalamnya. Siapa pula yang harus memperbaiki lingkungan, kalau bukan kita sendiri.
Setelah selesai pelaksanaan upacara Bendera dan kegiatan sosialisasi diadakan penandatanganan atau MoU antara DLH Kota Samarinda oleh Ibu Adila Rahmi Zahara, SH selaku Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan SMP Negeri 9 Samarinda oleh Kepala Sekolah Bapak Mohammad Rizal, S.Pd, M.Psi
Setelah itu dari pihak DLH Kota Samarinda melakukan pemantauan langsung atau pengecekan awal lingkungan sekolah di SMP Negeri 9 Samarinda.
Mari wujudkan sekolah yang bersih, sejuk, hijau, asri, nyaman dan peduli lingkungan 🌱 (Lyn)
#lingkunganhidup
#pedulilingkungan
Gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah adalah sebuah langkah awal untuk membentuk karakter warga sekolah peduli terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal sekolah. Gerakan ini tidak dapat dilaksanakan secara individu namun harus secara bersama2. Dilaksanakan dg penuh kesadaran, bermitra dg banyak pihak, tersusun dalam sebuah program(rencana gerakan baik jangka pendek maupun panjang) dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Karna selain perilaku ramah lingkungan , diharapkan akan terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup baik di sekolah maupun di sekitar sekolah. Semangat yaa buat warga sekolah SMPN 9 Samarinda . By milawati930@gmail.com
BalasHapusTerima kasih kepada DLH Kota Samarinda telah berkunjung ke sekolah kami SMP Negeri 9 Samarinda dan telah memberikan sosialisasi mengenai sekolah Adiwiyata serta masukan dan sarannya. Semoga kedepannya kami bisa berbenah diri memperbaiki kekurangan yang ada agar bisa meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik di sekolah maupun diluar sekolah dalam rangka mewujudkan sekolah ramah lingkungan.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus