Samarinda -- Dalam upaya membentuk generasi anti stunting, Puskesmas Sambutan bersama SMP Negeri 9 Samarinda turut serta dalam Gerakan Nasional Aksi Bergizi Rabu (26/10/2022).
Humas dari Puskesmas Sambutan mengatakan, di Samarinda masih kerap ditemui kasus stunting pada anak-anak berumur di bawah 18 tahun. Untuk itulah perlu adanya pengendalian dalam menurunkan angka stunting.
Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan (Menkes), stunting merupakan gejala kurang gizi atau gagal tumbuh yang dialami oleh anak-anak di bawah 18 tahun. Umumnya terjadi pada balita. Hal ini bisa disebabkan oleh orang tua yang masih muda atau fisiknya tidak sehat saat kehamilan.
Dikutip dari laman https://promkes.kemkes.go.id gerakan nasional aksi bergizi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tablet tambah darah, aktivitas fisik dan konsumsi gizi seimbang sehingga sekolah memiliki komitmen untuk melaksanakan kegiatan aksi bergizi sacara rutin.
Maka melalui Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang diinisiasi oleh Menkes secara serentak se-Indonesia ini, mentargetkan 1.028 sekolah dengan estimasi peserta 1.395.000 orang untuk bersama-sama minum tablet tambah darah. Oleh karena itu agar seluruh siswa ataupun guru yang menjadi peserta aksi bergizi ini, untuk ikut serta mengkampanyekan gaya hidup sehat di daerah masing-masing.
“Jangan lupa, informasi stunting ini harus kalian sampaikan ke seluruh masyarakat terutama tetangga-tetangga kalian. Mulai sekarang harus membiasakan gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi, berolahraga, minum vitamin dan tablet penambah darah,” ujarnya.
Untuk mendukung dan memeriahkan kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini, Puskesmas Sambutan membuat Twibbon untuk kegiatan pada kali ini melalui link berikut ini : https://www.twibbonize.com/aksibergizinasional?utm_source=google&utm_campaign=aksi_gizi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar