Demi mendukung program 3 R (reduce, reuse, recycle) SMP Negeri 9 Samarinda telah menetapkan kebijakan diet sampah non organik. Salah satu yang tertuang dalam kebijakan tersebut meliputi diwajibkannya penggunaan tumbler dan lunch box Kebiasaan membawa botol minuman ini dirasa sangat bermanfaat bagi keberlangsungan lingkungan dan peserta didik itu sendiri. Karena anak semakin kritis dan peduli terhadap lingkungan. Sehingga mereka turut senang berpartisipasi dalam program pendidikan lingkungan tersebut. Itulah pijakan kami dalam menyusun program sekolah”, ujar Mohammad Rizal selaku Kepala Sekolah.
SMP Negeri 9 Samarinda mempunyai cara unik untuk mengurangi sampah plastik di sekolah, yakni mewajibkan seluruh siswa membawa tumbler (botol minuman) dan lunch box (kotak makan).
Kebijakan tersebut diambil oleh Kepala SMP Negeri 9 Samarinda Bapak Mohammad Rizal, S.Pd, M.Psi dalam rangka membudayakan siswa cinta lingkungan, sekaligus menjadi langkah untuk mempersiapkan diri sebagai calon Sekolah Adiwiyata Mandiri.
"Jadi kita bangun budaya zero sampah dengan cara tidak memproduksi sampah. Idealnya begitu," katanya dalam rapat dinas. (14/12/2022)
Menurutnya, kebiasaan itu mulai terpola dari rumah lalu dibawa ke sekolah. Sehingga untuk mengubahnya, dibutukan metode pembelajaran yang mampu membangun sikap kritis anak peduli dan cinta lingkungan. Dan hal tersebut menurut beliau secara perlahan sudah dilaksanakan oleh para guru yang diharapkan mampu mengintegrasikan muatan lingkungan hidup dalam setiap mata pelajaran.
Tidak hanya itu, SMP Negeri 9 Samarinda pun turut serta medukung kampanye hemat energi, air dan plastik. Siswa-siswi SMP Negeri 9 Samarinda mengadakan sosialisasi atau penyuluhan kepada orangtua/wali murid di sekolah pada saat pembagian rapot semester di kelas. (16/12/2022)
Dengan penuh semangat siswa-siswi SMPN 9 Samarinda memberikan penjelasan kepada orangtua/wali murid tentang pentingnya menghemat energi dan juga air dalam kehidupan sehari-hari. " Bapak/Ibu...Bumi kita sudah sangat panas. Bagaimana menyelamatkan bumi kita? Ayo, kita melakukan usaha kecil dengan menghemat energi yang ada. Insyaallah kita masih bisa menyelematkan bumi yang hampir rusak, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti lampu pijar di sekitar kita dengan lampu hemat energi. Mematikan lampu jika tidak digunakan lagi. Dengan ini berarti kita telah menyelamatkan bumi kita." pungkasnya dari siswa-siswi yang berkampanye. (Lyn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar