Samarinda- Dalam upaya mendukung program Sekolah Adiwiyata dan menciptakan lingkungan belajar yang bersih serta berkelanjutan, salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai di kantin sekolah SMP Negeri 9 Samarinda. Kantin kini diarahkan untuk menyediakan makanan dan minuman yang sehat, bergizi, serta disajikan tanpa kemasan plastik yang sulit terurai.
Mengapa Harus Tanpa Plastik Sekali Pakai?
Plastik sekali pakai seperti bungkus makanan, sedotan, dan gelas plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Penggunaannya yang masif di sekolah dapat menimbulkan penumpukan sampah dan mencemari lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan kemasan ramah lingkungan menjadi langkah penting untuk:
1. Mengurangi volume sampah plastik.
2. Mendidik siswa tentang gaya hidup berkelanjutan.
3. Menciptakan budaya sekolah yang peduli lingkungan.
Contoh Makanan Tanpa Kemasan Plastik Sekali Pakai:
1. Nasi bungkus daun pisang
Alternatif pengganti kotak styrofoam, nasi lengkap lauk-pauk dibungkus daun pisang yang alami dan mudah terurai.
2. Pisang rebus, ubi kukus, singkong goreng
Disajikan di piring atau wadah stainless tanpa pembungkus plastik.
3. Kue tradisional (lupis, cenil, lemper, dll) Dikemas dalam daun atau disajikan langsung di piring.
4. Bakso, soto, mie ayam
Disajikan dalam mangkuk yang bisa dicuci dan digunakan kembali.
Contoh Minuman Tanpa Plastik Sekali Pakai:
1. Air mineral isi ulang
Disediakan dalam galon besar, siswa membawa tumbler masing-masing.
2. Jus buah segar
Disajikan dalam gelas kaca atau cup stainless.
3. Es teh manis atau es jeruk
Tanpa sedotan plastik, bisa menggunakan sendok kayu atau sedotan stainless.
Langkah Kantin Sekolah untuk Mendukung Program Ini
Melarang penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong kresek, sedotan plastik, dan styrofoam.
1. Mendorong siswa membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah.
2. Menyediakan wadah makan/minum yang bisa dicuci ulang.
3. Mengajak pedagang kantin membuat inovasi kemasan alami seperti daun jati, daun pisang, atau kertas minyak.
Dampak Positif bagi Sekolah dan Lingkungan
1. Lingkungan sekolah lebih bersih dan sehat.
2. Pengurangan biaya pengelolaan sampah plastik.
3. Pembelajaran nyata tentang kepedulian terhadap lingkungan.
Membentuk kebiasaan hidup berkelanjutan sejak dini. Menghadirkan makanan dan minuman tanpa kemasan plastik sekali pakai di kantin sekolah bukan sekadar tren, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap masa depan bumi. Ketika siswa, guru, dan pengelola kantin bersatu dalam gerakan hijau ini, maka sekolah bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi contoh hidup sehat dan ramah lingkungan. (Lyn-Humas)