Arsip Blog

Senin, 16 Juni 2025

Pengumuman PPDB Tahap 1 SMPN 9 Samarinda (Jalur Afirmasi, Jalur Perpindahan, Prestasi Akademik & Non-Akademik, Mutasi/Perpindahan Tugas Orangtua) SMP Negeri 9 Samarinda Tahun Ajaran 2025/2026

Silahkan lihat pengumuman secara online dan offline di papan pengumuman SMP Negeri 9 Samarinda untuk peserta didik  yang di terima (Lulus) PPDB Tahap 1 (Jalur Afirmasi, Prestasi Akademik & Non- Akademik dan Mutasi/Perpindahan Tugas Orangtua) :

🗓️ Hari Senin, 16 Juni 2025

⏰ Jam 10.00 Wite (Pagi)

SK Pengumuman/Penetapan Untuk peserta didik yang dinyatakan diterima (Lulus) Tahap 1




Minggu, 15 Juni 2025

Menu Sehat dan Ramah Lingkungan: Makanan & Minuman Tanpa Kemasan Plastik Sekali Pakai di Kantin Sekolah

Samarinda- Dalam upaya mendukung program Sekolah Adiwiyata dan menciptakan lingkungan belajar yang bersih serta berkelanjutan, salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai di kantin sekolah SMP Negeri 9 Samarinda. Kantin kini diarahkan untuk menyediakan makanan dan minuman yang sehat, bergizi, serta disajikan tanpa kemasan plastik yang sulit terurai.

Mengapa Harus Tanpa Plastik Sekali Pakai?

Plastik sekali pakai seperti bungkus makanan, sedotan, dan gelas plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Penggunaannya yang masif di sekolah dapat menimbulkan penumpukan sampah dan mencemari lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan kemasan ramah lingkungan menjadi langkah penting untuk:

1. Mengurangi volume sampah plastik.

2. Mendidik siswa tentang gaya hidup berkelanjutan.

3. Menciptakan budaya sekolah yang peduli lingkungan.



Contoh Makanan Tanpa Kemasan Plastik Sekali Pakai:

1. Nasi bungkus daun pisang

Alternatif pengganti kotak styrofoam, nasi lengkap lauk-pauk dibungkus daun pisang yang alami dan mudah terurai.

2. Pisang rebus, ubi kukus, singkong goreng

   Disajikan di piring atau wadah stainless tanpa pembungkus plastik.

3. Kue tradisional (lupis, cenil, lemper, dll) Dikemas dalam daun atau disajikan langsung di piring.

4. Bakso, soto, mie ayam

 Disajikan dalam mangkuk yang bisa dicuci dan digunakan kembali.

Contoh Minuman Tanpa Plastik Sekali Pakai:

1. Air mineral isi ulang

   Disediakan dalam galon besar, siswa membawa tumbler masing-masing.

2. Jus buah segar

   Disajikan dalam gelas kaca atau cup stainless.

3. Es teh manis atau es jeruk

   Tanpa sedotan plastik, bisa menggunakan sendok kayu atau sedotan stainless.







Langkah Kantin Sekolah untuk Mendukung Program Ini 

Melarang penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong kresek, sedotan plastik, dan styrofoam.

1. Mendorong siswa membawa tempat makan dan minum sendiri dari rumah.

2. Menyediakan wadah makan/minum yang bisa dicuci ulang.

3. Mengajak pedagang kantin membuat inovasi kemasan alami seperti daun jati, daun pisang, atau kertas minyak.

Dampak Positif bagi Sekolah dan Lingkungan

1. Lingkungan sekolah lebih bersih dan sehat.

2. Pengurangan biaya pengelolaan sampah plastik.

3. Pembelajaran nyata tentang kepedulian terhadap lingkungan.




Membentuk kebiasaan hidup berkelanjutan sejak dini. Menghadirkan makanan dan minuman tanpa kemasan plastik sekali pakai di kantin sekolah bukan sekadar tren, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap masa depan bumi. Ketika siswa, guru, dan pengelola kantin bersatu dalam gerakan hijau ini, maka sekolah bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi contoh hidup sehat dan ramah lingkungan. (Lyn-Humas)

Persiapan Rapat Adiwiyata Menuju Tingkat Nasional: Strategi Menuju Sekolah Berwawasan Lingkungan

Samarinda- Program Adiwiyata merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah terhadap pelestarian lingkungan hidup. Setelah melalui tahapan seleksi di tingkat kabupaten/kota dan provinsi, sekolah yang lolos akan melaju ke tahap Adiwiyata Nasional. SMP Negeri 9 Samarinda pada tahun 2025 ini akan menuju ketahap nasional yang sebelumnya sudah meraih di tingkat provinsi. Untuk itu, diperlukan persiapan matang, salah satunya melalui rapat koordinasi dan evaluasi internal sekolah.

Rapat ini dihadiri oleh Kepala SMP Negeri 9 Samarinda Ibu Reni Mulyati, S.E, M.Pd, Ketua komite sekolah Bapak Eko , serta bapak/ibu guru beserta peserta didik.




Tujuan Rapat Persiapan Adiwiyata Nasional

Rapat ini bertujuan untuk: 

1. Mengevaluasi capaian sekolah dalam pelaksanaan program Adiwiyata di tingkat sebelumnya.

2. Menyusun strategi dan rencana aksi untuk memenuhi kriteria Adiwiyata Nasional.

3. Menyiapkan dokumen pendukung yang dibutuhkan dalam proses verifikasi.

4. Meningkatkan sinergi antar pihak: guru, siswa, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan mitra eksternal.

Agenda Rapat

Beberapa poin penting yang biasanya dibahas dalam rapat persiapan Adiwiyata Nasional meliputi:

1. Evaluasi dokumen dan bukti fisik: Apakah dokumen sudah sesuai dengan indikator yang dipersyaratkan (kurikulum, partisipasi, kebijakan, sarpras)?

2. Pemetaan tanggung jawab tim Adiwiyata: Siapa bertanggung jawab untuk indikator tertentu.

3. Penjadwalan kegiatan pelengkap: Seperti lomba kebersihan kelas, pelatihan lingkungan, kampanye hemat energi.

4. Pembentukan tim verifikasi internal untuk simulasi penilaian.

5. Pelibatan siswa secara aktif: Melalui ekstrakurikuler atau kader lingkungan.





Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Rapat

1. Review Pedoman Adiwiyata Nasional terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

2. Kumpulan dokumen dan bukti kegiatan lingkungan hidup selama satu tahun terakhir.

3. Laporan hasil Adiwiyata tingkat provinsi dan rekomendasi dari tim penilai.

4. Daftar pembaruan atau perbaikan yang harus dilakukan (misalnya: tempat sampah terpilah, program daur ulang, kebijakan hemat energi).

5. Undangan kepada pihak terkait, termasuk komite sekolah dan perwakilan orang tua.

Strategi Sukses Menuju Adiwiyata Nasional

1. Kolaborasi lintas sektor: Melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, masyarakat, dan dunia usaha.

2. Integrasi dalam pembelajaran: Materi lingkungan hidup harus masuk dalam RPP dan kegiatan intrakurikuler.

3. Konsistensi dokumentasi: Bukti harus relevan, jelas, dan sistematis.

4. Monitoring berkelanjutan: Tidak hanya menjelang penilaian, tetapi menjadi budaya sekolah.

Rapat persiapan menuju Adiwiyata Nasional bukan sekadar formalitas, melainkan momentum untuk merefleksikan komitmen seluruh warga sekolah terhadap kelestarian lingkungan. Dengan perencanaan yang matang, sinergi yang kuat, dan semangat gotong royong, sekolah bukan hanya siap menghadapi penilaian nasional, tapi juga menjadi teladan nyata dalam menciptakan generasi peduli lingkungan. (Lyn-Humas)

Kamis, 12 Juni 2025

Rapat Dinas Kenaikkan Kelas VII & VIII SMPN 9 Samarinda Tahun Ajaran 2024/2025

Samarinda - Rapat kenaikan kelas adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh wali kelas dan dewan guru di sekolah, karena beban tugas yang disandangkan kepada wali kelas selama 1 tahun akan dipertaruhkan dihadapan rapat dewan guru. Warga sekolah akan bisa mengevaluasi sejauh mana ketercapaian pembelajaran.





Kenaikan kelas peserta didik SMP Negeri 9 Samarinda ditetapkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 

1. Laporan kemajuan perkembangan peserta didik.

2. Penilaian Sumatif 

3. Capaian pembelajaran.

4. Kehadiran siswa.

Bertempat di ruang guru  Samarinda pada hari Kamis, 12 Juni 2025 pada Pukul 11.00 Wite, diadakan Rapat Kenaikan Kelas VII & VIII SMP Negeri 9 Samarinda pada Tahun Ajaran 2024/2025.












Kegiatan Rapat Kenaikan Kelas ini, dihadiri oleh semua Stakeholder yang ada di SMP Negeri 9 Samarinda meliputi Bapak/Ibu guru, Staff Tata Usaha, Karyawan Sekolah.

Rapat dipimpin oleh PLh Kepala Sekolah Bapak Imam Bakori, S.Pd selalu Waka Kurikulum dan Bapak Muhammad Hasyim, S.Ag.




Pada rapat kenaikan kelas dihadiri hampir seratus persen dewan guru. Dimulai dari pengarahan oleh pimpinan rapat Bapak Imam Bakori, S.Pd. Beliau menyampaikan rapat kenaikan kelas adalah kegiatan terakhir dari proses penentuan nasib siswa kelas VII dan VIII. 

"Di tangan bapak/ibu nasib peserta didik ditentukan, apakah naik atau tinggal kelas. Sesuaikanlah dengan kriteria kenaikan kelas yang ada saat ini. Dan bijaklah dalam menentukan peserta didik tinggal kelas, siapkan administrasi yang lengkap baik penilaian maupun kehadirannya agar tidak terjadi masalah dikemudian hari", jelasnya.










Kemudian dilanjutkan Laporan masing-masing Wali Kelas VII dan VIII tentang perkembangan kondisi siswa binaan masing-masing. (Lyn-Humas)