Dalam rangka Implementasi Inovasi JAS EMAS (Jajanan Anak Sekolah Edukasi Massive) dan meningkatkan pengetahuan komunitas sekolah mengenai keamanan pangan, Balai Besar POM di Samarinda melaksanakan "Sosialisasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS)" di SMP Negeri 9 Samarinda, Senin (17/7/2023).
“Jadi sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keamanan pangan komunitas sekolah melalui pengenalan pangan aman dalam rangka menyambut Indonesia Emas pada Tahun 2045 nanti. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad. Di masa itu, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju dan telah sejajar dengan negara adidaya. Momentum bersejarah tersebut memang masih sekitar saperempat abad lagi. Untuk itu diperlukan mencetak generasi-generasi emas salah satunya adalah dengan memberikan pangan yang aman dan sehat. Pangan yang aman sangat berperan penting bagi anak-anak usia sekolah, karena pangan dibutuhkan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan sehingga dibutuhkan pangan yang aman, sehat dan bergizi agar anak-anak dapat tumbuh dengan kuat, sehat dan cerdas.Untuk itu anak-anak harus memahami Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang aman untuk dikonsumsi". Kata Bapak Drs. Abdul Haris Rauf, Apt selaku PFM Ahli Madya Balai Besar POM di Samarinda dalam sambutan beliau pada saat menjadi Pembina Upacara pada hari Senin, 17 Juli 2023.
Agar dapat mengkonsumsi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang aman, ingatlah
5 Kunci Keamanan Pangan dalam Memilih Pangan yaitu :
KUNCI 1 : Kenali Pangan yang Aman
Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang aman adalah yang bebas dari 3 (tiga)
macam cemaran/bahaya pangan yaitu :
1. Cemaran biologis, contohnya bakteri Salmonella, E.Coli, dll. Pangan yang bebas dari
cemaran biologis ciri-cirinya terlihat bersih (tidak ada lalat, atau kotoran yang menempel),
tidak basi dan kemasannya baik (tidak rusak/penyok).
2. Cemaran kimia, pangan yang bebas dari cemaran kimia ciri-cirinya tidak gosong, tidak
dibungkus dengan kertas bekas atau kertas Koran, tidak menggunakan Bahan Tambahan
Pangan (BTP) berlebih dan tidak mengandung bahan berbahaya yaitu Formalin, Boraks,
dan Pewarna Tekstil (Rhodamin B & Methanyl Yellow).
3. Cemaran fisik, misalnya rambut, kerikil dan staples.
KUNCI 2 : Beli Pangan yang Aman
1. Beli dari penjual yang sehat dan bersih
2. Beli pangan di tempat yang bersih
3. Pilih pangan yang dimasak hingga matang
4. Pilih pangan yang dijual di tempat tertutup, gunakan sendok/penjepit untuk mengambil
pangan dan jangan membeli pangan yang sudah dipegang-pegang orang lain.
KUNCI 3 : Baca Label dengan Seksama
Jika membeli pangan olahan terkemas, jangan lupa untuk selalu CEK KLIK yaitu :
1. Cek Kemasan : Pastikan kemasan dalam kondisi baik (tidak rusak, gembung, bocor).
2. Cek Label : Baca semua informasi yang tertera pada label dengan seksama, termasuk Informasi Nilai Gizi (ING).
3. Cek Izin Edar : pastikan memiliki izin edar yaitu BPOM RI MD/ML + 12 digit angka atau
PIRT + 15 digit angka
4. Cek Kedaluwarsa : pastikan belum melewati tanggal kedaluwarsa yang tercantum dalam
kemasan.
KUNCI 4 : Jaga Kebersihan
- Mencuci tangan dengan benar
- Menjaga kebersihan kantin dan lingkungan sekolah (misalnya membuang sampah pada
tempatnya, kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah).
KUNCI 5 : Catat Apa yang Ditemui
Jika mengalami masalah seputar pangan khususnya PJAS silakan menghubungi kami Balai
Besar POM di Samarinda atau Halo BPOM di 1500533.
"Selain Sosialisasi tentang JAS EMAS, kami juga ada Sampling terkait dengan jajan pangan di sekolah, agar bisa diketahui apakah aman di konsumsi", papar Ibu Fitriyana,S.KM selaku Staff Balai Besar POM Kota Samarinda.
Kemudian para petugas Balai Besar POM mengadakan kunjungan ke kantin-kantin yang ada di sekolah dan mengambil beberapa simpel jajanan pangan untuk di uji kelayakannya oleh Ibu Ephyvania dan Ibu Maysadara, S.Si, apakah aman untuk di konsumsi oleh anak murid dan SMP Negeri 9 merupakan salah satu Sekolah Percontohan JAS EMAS yang mewakili dari Kecamatan Sambutan yang di pilih oleh Balai Besar POM Kota Samarinda.
Kemudian Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Samarinda Mengadakan Acara Monitoring dan Evaluasi Inovasi jajanan Anak Sekolah Edukasi Massive bersama para Kepala Sekolah dan guru SD dan SMP, di Yukaffe jalan DI Pandjaitan, Jumat (28/7/2023) pagi.
“Alhamdulillan dari 11 sekolah yang memiliki kantin sudah kita uji sampel makanannya semuanya dan mendapatkan hasil yang baik, karena tidak mengandung boraks, formalin hingga zat pewarna,” kata Sem dalam acara monitoring dan evaluasi inovasi jajanan anak sekolah edukasi massive bersama para Kepala Sekolah dan guru SD dan SMP.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi di dampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda Asli Nuryandin.
Kepala BPOM Samarinda ini menjelaskan selain program monitoring kepada para Kepala Sekolah, langkah berkunjung ke sekolah juga merupakan bagian penting dalam memberikan edukasi kepada pengelola kantin untuk mengingatkan cara mengelola makanan dengan baik dan sehat.
“Walaupun masih ada kantin-kantin yang menyajikan makanannya dengan kondisi terbuka ini yang perlu kita edukasi. Dan kami juga berharap dukungan dari pihak swasta dalam membantu menyediakan tempat makanan tertutup bisa terwujud dalam mendukung program ini,”ucapnya.
Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Samarinda memastikan sebelas sekolah di kota tepian yang memiliki kantin sekolah telah aman dari bahan makanan berbahaya. Hal ini setelah diambil uji sampel makanan bulan lalu.
Kepala Balai Besar BPOM Samarinda Sem Lampik mengatakan, hasil tadi merupakan sampel yang telah diuji melalui laboratorium yang dilakukan pihaknya terhadap sebelas sekolah yang ada di Samarinda. Termasuk salah satunya yaitu SMP Negeri 9 Samarinda. Dalam kesempatan ini, Kepada Sekolah Bapak Muhammad Rizal, S.Pd., M.Psi yang langsung menghadiri mewakili sekolah.
Kesempatan pagi itu juga dilakukan penyerahan wadah makanan tertutup bantuan dari mitra Balai Besar BPOM untuk kantin di sebelas sekolah yang ada di Samarinda.
Sem Lapik kembali berharap, dalam melakukan intervensi ke sekolah terhadap makanan sehat tadi, pihaknya juga menginginkan bisa diberi kesempatan untuk menjadi pembina apel setiap Senin pagi dalam mensosialisasikan dan memberikan edukasi kepada para murid dan guru mengenai makanan sehat, bergizi dan aman yang boleh dijual pada kantin sekolah.
Sementara, Wawali Rusmadi sendiri dalam arahannya ketika membuka kegiatan monitoring tersebut memberikan apresiasi kepada BPOM yang telah memastikan tidak ada lagi jajanan di sebelas sekolah yang membahayakan bagi kesehatan anak didik.
Termasuk tambah dia kegiatan monitoring dan evaluasi yang juga menyasar para kepala sekolah dan guru pagi itu untuk diberikan edukasi terhadap kepedulian makanan sehat di sekolah juga mendapat sambutan positif dari Wawali.
“Karena pemahaman tentang makanan sehat sangat penting bagi para pendidik di sekolah karena tujuannya untuk mempersiapkan anak-anak kita yang sehat dan cerdas,”ungkapnya.
Dengan menggandeng BPOM, Rusmadi mengajak semua institusi pemerintah yang terlibat agar bersemangat mewujudkan makanan sehat dan bersih tak hanya pada lingkungan sekolah, tetapi juga diluar sekolah untuk menjadikan kota Samarinda yang sejuk dan nyaman. (Lyn)